Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Hikayat

Hikayat: Do’a untuk sahabat Alfian Ziza                 Ada banyak orang yang saling mengenal di dunia ini, sebagian dikategorikan atau dianggap sebagai teman. Dari sekian orang yang dianggap sebagai teman, ada orang spesial yang disebut sebagai sahabat. Semoga bisa diambil hal baik sebagai pelajaran kehidupan dari kisah berikut agar kehidupan kita tidak menyesal nantinya.                 Tiga orang di suatu tempat sudah lama menjalin hubungan persahabatan sejak kecil hingga kini beranjak dewasa. Mereka semua hampir mengetahui segala hal satu sama lain, sebagian besar orientasi hidup mereka sama, bahkan sampai ke masalah pribadi masing-masing. Hampir tidak ada meskipun sehari mereka tidak bertemu, pasti ada saja yang mempertemukan mereka setiap waktu.             ...

Catatan Ramadhan 1439H

Jangan sebut aku lelaki sejati kalau tak mampu menahan sepinya sendiri, Namun bukan berarti aku tidak butuh perempuan untuk dicintai Alfian Ziza Siang itu di hari-hari akhir bulan Ramadhan 1439 H, setelah sholat dhuhur di salah satu pondok pesantren di Sleman Yogyakarta, seperti biasa semua sibuk dengan dirinyanya masing-masing bermunajat kepada tuhan di sisa-sisa bulan Ramadhan. Jogja siang itu tidak panas, tapi juga tidak hujan, mungkin jangkrik, kucing dan semut pun ikut merasakan suasana seperti apa yang sedang saya rasakan. Punggung ini pegel rasanya, dari pagi sudah duduk bersila di masjid mendengar kuliah dari tokoh-tokoh yang diundang panitia, atau kalau tidak ada kuliah tokoh kegiatan diganti dengan membaca Al-Qur’an atau berdzikir (padahal lebih banyak ghibah ngobrol ngga jelas) . Kurebahkan badanku di samping kawanku yang sudah rebahan duluan, Agung namanya. Dan disebelah kiri Agung ada satu kawanku yang lain bernama Agus yang sudah mulai setengah terlelap (mung...

Bukber

 “Ayo Bukber” Tetap Kelas Burjois, Tidak Hedonis, dibumbui rasa Filantropis Alfian Ziza             Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah, bagi mahasiswa dengan visi hidup makan apa saja asal kenyang seperti saya ini, ramadhan menjadi berkah sendiri di tanah perantauan. Tidak susah untuk mencari takjil dan makanan untuk berbuka puasa. Karena hampir semua masjid pasti menyediakannya. Tidak lupa kiriman ayam bakar dari bapak kos, atau kemarin tetangga kamar saya baru saja mendapat rejeki mie instan satu kardus dan susu kaleng yang hamper kadaluarsa, hamper lho yaa.. kira-kira satu bulan lagi kadaluarsa laah.. tapi lumayan siihh..    Kalau urusan buka puasa sudah selesai, maka target selanjutnya adalah urusan makan sahur. Kalau saya sendiri tidak menentu setiap hari makan sahur, paling sekedar minum air putih segelas dan makan 3 biji kurma yang didapat sore hari ketika mencari takjil ke masjid-masjid yang ...

Demam Secreto

Imajinasi saya ketinggian dan Saya khawatir dengan “Secreto” Oleh : Alfian Ziza ; My Lord.. akhir-akhir ini banyak sekali orang yang sedang minta pendapat orang lain tentang dirinya melalui sebuah wahana baru bernama secreto. Seminggu terakhir saja, Kayanya 80% story whatsapp yang muncul di hape saya berisi postingan link para netizen yang ingin minta kritik, saran, masukan tentang dirinya. Dengan menggunakan Secreto, netizen bisa memberi komentar kepada seseorang tanpa diketahui indentitasnya, sok-sok kaya penggemar rahasia atau bahasa gaulnya Secreet Admirer. Saya sebenarnya belum mencoba si secreto itu, padahal daftarnya cuma dengan email, terus tinggal sebarkan link yang sudah terdaftar ke para netizen, dan taadaa… bersiaplah dengan berbagai komentar yang muncul dari para penggemar rahasia anda. Mungkin entah saya yang terlalu berlebihan, berimajinasinya ketinggian, atau karena kebanyakan nonton pilem-pilem intelijen, ada yang membuat saya khawatir terkait si secret...

Resensi Film Fury

FURY “Melihat perang dunia ke II lewat pasukan Tank” Oleh: Alfian Ziza Sutradara: David Ayer Produksi: Sony Picture Tahun : 2014 “Ideologi itu damai, namun sejarah itu kejam” salah satu dialog yang disampaikan Sersan wardaddy yang diperankan oleh Brad Pitt kepada Norman (Logan Lermann) seorang juru ketik yang terpaksa dijadikan tentara dadakan Amerika Serikat dan akhirnya menjadi crew tank yang dipimpin wardaddy setelah mereka kehilangan salah satu anggotanya yang gugur.  Perang adalah antithesis humanisme, dimana dalam perang tak pernah ada yang menang karena yang kalah akan terbubuh dan yang menang juga pasti akan mati. Film ini mengajak kita untuk melihat secara dekat gambaran perang dunia ke II antara tank melawan tank, prajurit melawan prajurit dan kekejaman yang terjadi selama masa peperangan. Film ini menjadi salah satu film kesukaan saya, karena film ini mampu menggambarkan secara detail dan nyata realita yang terjadi pada saat perang dunia ke II na...